Budidaya Ayam KUB Skala Rumahan


Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) merupakan salah satu jenis ayam yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Indonesia. Jenis ayam ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas ayam kampung tradisional yang umumnya memiliki masa panen lama dan produktivitas rendah. Ayam KUB dikenal lebih tahan penyakit, memiliki tingkat produksi telur lebih tinggi, dan lebih cepat mencapai masa panen dibandingkan ayam kampung biasa. Budidaya ayam KUB skala rumahan menjadi peluang usaha yang potensial karena modal yang relatif terjangkau serta manfaat ekonomi yang signifikan bagi keluarga.

Artikel ini akan membahas tentang langkah-langkah budidaya ayam KUB skala rumahan, analisis usaha, serta potensi peluang ekonomi yang bisa diperoleh. Pembahasan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para pemula yang ingin memulai usaha budidaya ayam KUB dari rumah, baik sebagai usaha sampingan maupun sebagai sumber penghasilan utama.

1. Mengenal Ayam KUB

Ayam KUB adalah hasil seleksi dari ayam kampung lokal Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan efisiensi pemeliharaan. Keunggulan ayam KUB antara lain:

Produktivitas Telur Tinggi: Ayam KUB mampu memproduksi telur hingga 160-180 butir per tahun, lebih tinggi dari ayam kampung biasa yang rata-rata hanya 100-120 butir per tahun.

Daya Tahan terhadap Penyakit: Ayam KUB memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap penyakit-penyakit unggas seperti Newcastle Disease (ND) dan Gumboro.

Pertumbuhan Lebih Cepat: Masa panen ayam KUB lebih cepat dibandingkan ayam kampung biasa, yakni sekitar 70-80 hari dengan bobot sekitar 0,8-1 kg.

Sifat Keibuan yang Baik: Ayam KUB memiliki naluri mengeram yang baik sehingga cocok untuk dikembangkan secara mandiri di skala rumah tangga.

2. Persiapan Awal untuk Budidaya Ayam KUB

Sebelum memulai budidaya ayam KUB, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dengan baik, seperti pemilihan bibit, penyiapan kandang, dan pemberian pakan yang optimal.

a. Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit ayam KUB yang berkualitas sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan hasil yang maksimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih bibit:

Pilih bibit dari indukan yang sehat, lincah, dan tidak memiliki cacat fisik.

Usahakan membeli bibit dari penangkar atau peternak terpercaya yang memiliki sertifikat kualitas.

Jika memungkinkan, pilih bibit ayam KUB berumur 1 hari (Day Old Chick/DOC) untuk mengurangi resiko penularan penyakit.

b. Penyiapan Kandang

Kandang merupakan faktor penting dalam budidaya ayam KUB. Kandang harus memenuhi syarat kebersihan, ventilasi, dan kenyamanan bagi ayam. Beberapa tipe kandang yang cocok untuk budidaya ayam KUB skala rumahan:

Kandang Postal: Kandang ini berbentuk tertutup dan biasanya digunakan untuk pembesaran DOC hingga umur 2-3 bulan.

Kandang Baterai: Kandang dengan bentuk kotak atau rak yang berfungsi untuk memaksimalkan ruang dan biasanya digunakan untuk ayam petelur.

Kandang Litter: Tipe kandang ini menggunakan lantai sekam atau serutan kayu untuk menahan kelembapan dan mencegah penyakit.

Selain itu, pastikan ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah ayam yang dipelihara. Sebagai contoh, untuk kandang pembesaran ayam berumur 1 hari hingga 2 minggu, cukup sediakan ruang sekitar 10-12 ekor per meter persegi.

c. Pemberian Pakan

Pakan yang baik akan berpengaruh pada kualitas dan pertumbuhan ayam. Untuk ayam KUB, formula pakan dapat dibagi berdasarkan umur ayam:

Umur 1-4 minggu: Berikan pakan starter dengan kandungan protein tinggi, sekitar 21-23%.

Umur 5-8 minggu: Berikan pakan grower dengan kandungan protein 18-20%.

Umur 9 minggu ke atas: Berikan pakan finisher dengan kandungan protein 16-18%.

Selain pakan komersial, peternak dapat menambahkan hijauan seperti daun pepaya, daun singkong, atau dedaunan lain sebagai sumber vitamin alami. Pemberian vitamin tambahan juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh ayam.

3. Langkah-Langkah Pemeliharaan Ayam KUB

Agar budidaya ayam KUB berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan, perlu diperhatikan beberapa langkah pemeliharaan sebagai berikut:

a. Pengendalian Suhu dan Kelembapan

Pada masa awal pemeliharaan, yaitu usia 0-2 minggu, ayam KUB sangat rentan terhadap perubahan suhu. Suhu kandang harus dijaga sekitar 32-34°C. Gunakan lampu pemanas atau brooder untuk menjaga suhu tetap stabil. Setelah ayam berumur lebih dari 2 minggu, suhu bisa diturunkan secara bertahap hingga 28-30°C.

b. Pengaturan Kepadatan

Kepadatan ayam di kandang harus diatur agar ayam tidak stres dan dapat tumbuh dengan baik. Semakin besar umur ayam, semakin sedikit jumlah ayam per meter perseginya. Misalnya, pada usia 1 bulan, cukup 5-6 ekor per meter persegi, sementara pada usia 3 bulan, cukup 3-4 ekor per meter persegi.

c. Pencegahan Penyakit

Penyakit unggas seperti flu burung, Newcastle Disease (ND), dan Gumboro bisa menjadi ancaman serius bagi peternakan. Oleh karena itu, lakukan vaksinasi secara teratur dan pastikan kebersihan kandang terjaga. Bersihkan kandang secara rutin dan berikan desinfektan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan virus.

d. Pemanenan

Ayam KUB dapat dipanen pada umur sekitar 70-80 hari dengan bobot hidup mencapai 0,8-1 kg. Pada usia ini, daging ayam sudah cukup padat dan rasanya lebih gurih dibandingkan ayam broiler.

4. Peluang Ekonomi dan Pengaruhnya bagi Keluarga

Budidaya ayam KUB skala rumahan tidak hanya memberi peluang usaha baru, tetapi juga dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi keluarga. Beberapa keuntungan dari budidaya ayam KUB adalah:

Pendapatan Tambahan: Bagi keluarga yang memiliki lahan terbatas, budidaya ayam KUB bisa menjadi sumber pendapatan tambahan yang cukup menjanjikan, terutama jika dijalankan sebagai usaha sampingan.

Pemanfaatan Limbah: Kotoran ayam dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang bernilai jual atau digunakan untuk pertanian skala kecil di pekarangan rumah.

Penyediaan Pangan Bergizi: Selain dijual, hasil budidaya ayam KUB seperti daging dan telur dapat dikonsumsi sendiri oleh keluarga, sehingga membantu pemenuhan gizi keluarga.

Pengembangan Usaha Lebih Lanjut: Jika usaha ini berhasil, skala produksi bisa ditingkatkan atau bisa dikembangkan menjadi usaha kemitraan dengan peternak lain.

By Suprapto BZ

0/Post a Comment/Comments

Ads1
Ads2